Adapun sujud tilawah ada dua hadits yang menjelaskannya, tapi keduanya adalah hadits dho ’if (lemah). Satu : Hadits Aisyah -radhiyallahu ‘anha- : َناَك
ُلْوُسَر
ِهللا ىَّلَص
ُهللا
ِهْيَلَع
ِهِلآَو
َمَّلَسَو
ُلْوُقَي ْيِف
ِدْوُجُس
ِنآْرُقْلا
ِلْيَلْلاِب
َدَجَس
ْيِهْجَو
ْيِذَّلِل
ُهَقَلَخ
َّقَشَو
ُهُعْمَس
ُهُرَصََبَو
ِهِلْوَحِب
ِهِتَّوُقَو “
Adlh Nabi saw beliau mmbaca dari sujud Al- Qur ’an (sujud tilawah-pent.) pada mlam hari : Telah sujud wajahku kepada Yng Mnciptaknku, maka bratlh pendengaran dan penglihatan karena kemampuan dan keku atan-Nya ” . Dan dlm riwayat Hakim ada tambahan : “Maka Maha Berkah Allah sebaik-baik pencipta”. Dn dalam riwayat Ibnu Khuzaimah: Bliau mengu capkannya tiga kali “. Hadits ini diriwayatkan oleh Ishaq bin Rahaway dalam Musnadnya 3 /965 no.1679,Ibnu Abi Syaibh dalam AlMushonnaf 1/380 no.4372 , Ahmad dlm Musnadnya 6 /30 , Tirmidzy 2 /474 no.580 dan 5 /456 no.3425 , An-Nasai 2 /222 no.1129 dan Al-Kubro 1 /239 no.714 , Abu Ahmad Al Hakim dalm Syi ’ar Ashhabul Hdits.no.82,83,Ibnu Khuzaimh 1 / 382 , Hakim 1 / 341-342 , Ad-Daraquthny 1 /406 , Al-Baihaqy 2/325, Abu Syaikh Al Ashbahany dlm AthThobaqat 3 /513 dan Ath-Thobarany dlam Al-Ausath 4/9 no.4376. Semua meriwayatkn hadits ini dari jln Khalid bin Mihran Al-Hadzdza` dr Abul ’Aliyah dari’Aisyah. Cacat yg menyebabkan hadits ini lemh adlh Khalid bin Mihran tidak mendengar dari Abul ’Aliyah. Brkata Imam Ahmad : “Khalid tidak mndngar dari Abul’Aliyah . Baca : Tahdzib AtTahdzib dn Jami’At-Tahshil karya Al- ˜Ala`i. Dan Ibnu Khu zaimah dlam Shohihnya mene gaskan bahwa sbnrnya antara Khalid dan Abul ’Aliyah ada perantara yaitu seorang rowi mubham (seorang lelaki yang tidak disebut namanya-pen. ). Saya brkata : Apa yang disebut kan oleh Imm Ahmad dn Ibnu Khuzaimah ini memang benar krena Khalid bin Mihran dari se luruh referensi yang disbutkan di atas ia meriwa yatkan dari Abul 'Aliyah dngan lafadz’An (dari) sehingga riwayat Khalid ini dianggp terputus dari Abul ’Aliyah apabila telah terbukti ada riwayat lain menyebutkan ada prantara antra Khalid dgn Abul ’Aliyah. Dan ternyta ada riwayt dari jalan’ Isma’il bin’Ulayyah dari Khalid bin Mihran dari seorang lelaki dari Abul ’ Aliyah dari’Aisyah - r.a Riwyt Isma’il bin Ulayyah ini dikeluarkan oleh Ahmad dlam Musnadnya 6 /217 , Abu Daud 2 /60 no. 1414 , Ibnu Khuzaimah 1/283dn AlBaihaqy dalam Al-Kubro 1/325 dan As- Sughro 1/509. Maka bisa disim pulkan bahwa hadits’ Aisyah ini adalah hadits yang lemah karena Khalid tidak mndengar dari Abul ’Aliyah dan prantra antara keduanya adlh seorang rawi mubham. Karena itulah hadits ini disbutkn oleh Syaikh Muqbil bin Hady Al-Wadi ’y - rahimahullahu- dalam Ahadits Mu ’allah Zhohiruha Ash- Shihhah hadits no. 395. Kedua Hdits Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma-َأَرَق
ُّيِبَّنلا
ىَّلَص ُهللا
ِهْيَلَع
ِهِلآَو
َمَّلَسَو
ًةَدَجَس
َّمُث َدَجَس
ُهُتْعِمَسَف
َوُهَو
ُلْوُقَي
َّمُهَّللا
ْبُتْكا ْيِل
اَهِب
َكَدْنِع
اًرَجَأ
ْعَضَو
ْيِّنَع اَهِب
اًرْزِو
اَهْلَعْجاَو
ْيِل َكَدْنِع
اًرَخَذ
اَهْلَّبَقَتَو
ْيِّنِم اَمَك
اَهَتْلَّبَقَت
ْنِمَكِدْبَع
َدُواَد “ Nabi
shalallahu ‘alaihi wa salam membaca satu ayat dari ayat- ayat sajadah lalu beliau sujud kmudian bliau mmbca doa:“ Wahai Allah tulislah untukku dngnnya disisiMu sbagai phala dan letakkanlah dariku dgnnya dosa dan jadikanlah untukku disisiMu sbagai modal dan teri malah driku sbgaimna Engkau menerima dari hambMu (Nabi) Daud “. Hadits ini diriwytkan oleh Tirmidzy 2 /472 no.549 dan 5/455-456 no.3424 , Ibnu Majah 1 /334 no.1053 , Ibnu Khuzaimah /282-283 no. 572-573 , Ibnu Hibban sebgaimana dalam Al-Ihsan 6/473 no.2568 dan Al-Mawarid no. 691 , Al-Hakim 1 /341 , Al- Baihaqy 2 /320 , Abu Ahmad Al-Hakim dalam Syi ar Ashhabul hadits no.84 , Ath-Thobarany11 /104 no. 11262 , Al- â €˜ Uqoily dlm AdDuafa`1/242-243, Al Khalily dalam Al- Irsyad 1 / 353-354 dan Al- Mizzy dlam Tahdzib Al-Kamal 6 /314. Semuanya meri wayatkan dari jlan Muhammad bin Yazid bin Hunais dri Hasan bin Muhammd bin’Ubaidillah bin Abi Yazid brkata kepadaku Ibnu Juraij : “ Wahai Hasan, kakekmu’ Ubaidillah bin Abi Yazid mengabarkan kepadaku dari Ibnu ’Abbas” . Saya berkata : Dalam hadits ini ada dua cacat : 1. Muhammad bin Yazid bin Hunais. Abu Hatim berkomentar tentangnya : “ Syaikhun sholihun (Seorang Syaikh yang sholeh )”. Dan Ibnu Hibban menyebutkannya dalam Ats- Tsiqot maka rawi seperti ini tdk dipkai berhujjah kalau bersendirian karena itu Al-Hafidz menyimpulkan dari Taqrib At- Tahdzib : “Maqbul (diterima haditsnya kalau ada pendukungnya, klau tidak ada pendukungnya ia adlh layyinul hadits (lembek haditsnya ) 2. Hasan bin Muhmmad bin Ubai dillah. Adz-Dzahaby brkomntr tentangnya : Berkata Al-Uqoily : “laa yutaba’u’ alaihi (Ia tidak mempunyai pendukung) ” dan berkata yang lainnya : “ Padanya (Hasan bin Muham mad)ada Jahalah(tdk dikenal ). Maka rawi ini juga tidk dipakai berhujjah kalau bersendirian.. Apalagi Imam At-Tirmidzy me nganggp bhw hdits ini adalah hadits ghorib. Dn istilah hadits ghorib mnurt Imm AtTirmidzy adalah hadits lemah. Wallahu A ’lam. Kesimpuln: Tidak ada hadits yng shohih tentang doa sujud tilawah maka kalau sese orang membaca ayat dri ayat- ayat sajadah dalam sholat ke mudian ia sujud maka ia mem baca doa seperti yang ia baca dalam sujud sholat. Ini meru pakan pendapat Imam Ahmad sebagaimana dalam AlMughny 2 /362 dn Masail Imam Ahmad riwayt Ibnu Hany 1/98. Adpun kalau sujud tilawahnya di luar sholat maka tidak ada syariat mmbaca doa apapun. Wallahu A ’lam. Adpun doa sujd shwi kmi tidak mengetahui ada doa yg khusus pda sujud sahwi ter sebut mungkin karna itu Imm Ibnu Qudamah brkata bahwa yg dibaca dalam sujud sahwi adalah sama dengan apa yang dibaca pada sujud sholat.
INGIN KUDEKAP ENGKAU DALAM UKHUWAH
-
(Sebuah Renungan diri)
Karena ikatan kita lemah... Saat keakraban kita merapuh...
Saat salam terasa menyakitkan...
Saat kebersamaan serasa siksaan ..
Saat ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar