Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas dan
lainnya bahwa Adam berkehendak
menikahkan setiap anak laki-lakinya dengan saudara perempuannya dari
kembaran yang lain. Maka Habil hendak menikah dengan saudari
perempuannya Qabil. Saat itu Qabil lebih tua dari Habil, dan saudari
perempuan Qabil lebih cantik. Maka Qabil hendak menjadikannya istri
untuk dirinya sendiri daripada diberikan
kepada saudaranya, Habil. Adam memerintahkan Qabil untuk menikahkan
Habil dengan saudari perempuannya itu, namun ia menolak. Adam pun
memerintahkan keduanya untuk berkurban.
Habil berkurban dengan
seekor kambing yang gemuk dan saat itu Habil memiliki kambing yang
sangat banyak. Adapun Qabil berkurban dengan hasil pertanian yang jelek.
Api pun turun lantas melahap kurban Habil dan membiarkan kurban Qabil.
Qabil pun marah dan berkata, “Sungguh, aku akan membunuhmu sehingga
engkau tidak dapat menikahi saudari perempuanku.”
Habil
menjawab, “Allah hanya menerima kurban dari orang-orang yang bertakwa.”
Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas dan lainnya, “Demi Allah, sekalipun yang
terbunuh itu (yakni Habil) lebih kuat (dari Qabil). Akan tetapi, dosa
yang telah menghalanginya untuk menggerakkan tangannya kepadanya
(membunuh Qabil).”[1]
Sebagian ulama menceritakan bahwa setelah
Qabil membunuh Habil, ia pun memanggulnya. Dan itu terus ia lakukan
hingga Allah mengirim dua ekor burung gagak. Kedua burung gagak itu
bertarung, lalu salah satunya berhasil membunuh yang lainnya. Setelah
membunuhnya, ia turun ke bumi, menggali tanah, lalu mencampakkan
(bangkainya), mengubur, serta menimbunnya.
Ketika Qabil
menyaksikan apa yang diperbuat oleh burung gagak itu, maka ia pun
berkata, “Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti
burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayit saudaraku ini?” (QS.
AI-Maidah: 31).
Lantas ia pun melakukan seperti apa yang dilakukan oleh burung gagak itu, menggali tanah dan menguburkannya.
Foot Note:
[1] Aku katakan: “Di daerah Barhalayya, di sebelah barat laut Damaskus
dekat Sungai Barada terdapat sebuah gua yang biasa disebut dengan
maghåratuddam (Gua Darah). Tempat inilah yang dikenal sebagai tempat
Qabil membunuh saudaranya Habil. Wallahu a’lam atas kebenarannya.”
* Gambar di atas adalah sungai Barada , Suriah.
Sumber: Mukhtasar Bidayah wan Nihayah – Ibnu Katsir, Diringkas oleh Syaikh Ahmad Khani, Penerbit Pustaka as Sunnah
Artikel: www.KisahIslam.net
INGIN KUDEKAP ENGKAU DALAM UKHUWAH
-
(Sebuah Renungan diri)
Karena ikatan kita lemah... Saat keakraban kita merapuh...
Saat salam terasa menyakitkan...
Saat kebersamaan serasa siksaan ..
Saat ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar