CATATAN KELUARGA RASULULLAH S*A*W

widgets

KE IMANAN YANG TAK BER OPERASI


UMUR ADALAH SEBUAH RENUNGAN


1. UMUR PANJANG Dari Jabir, dia berkata, “

NAFAS YANG TAK KEMBALI


KEDUA KAKI SEORANG HAMBA TIDAK AKAN MELANGKAH PADA HARI KIAMAT SEHINGGA IA DITANYA TERLEBIH DAHULU TENTANG 4 PERKARA : TENTANG UMURNYA , UNTUK APA IA HABISKAN. TENTANG MASA MUDANYA, UNTUK APA IA LEWATKAN. TENTANG HARTANYA, DARIMANA IA DAPATKAN DAN UNTUK APA IA BELANJAKAN. DAN TENTANG ILMUNYA UNTUK APA IA GUNAKAN" ~ Untuk Sahabat ~
#######################
~NAFAS YANG TAK KEMBALI~ Hari-hari PERGI tak peduli Semua TERTULIS tak terkecuali IA kelak akan MENJADI SAKSI Lalu kemanakah akan MENYELAMATKAN DIRI? Manusia hanyalah PENGENDARA Diatas PUNGGUNG USIA Menempuh PERJALANAN Hidupnya DIGULUNG Oleh hari dan bulan TIADA TERASA TIDUR dan BANGUN SETIAP HARI Demikian dia jalani setiap hari Sebenarnya DUNIALAH YANG IA JAUHI Dan LIANG KUBURLAH YANG IA DEKATI KITA SEKARANG ini SEDANG BERKARYA Dalam BATASAN HARI YANG PENDEK UNTUK HARI YANG PANJANG DALAM DUNIA KEFANAAN UNTUK DUNIA KEKEKALAN Dialam SUSAH PAYAH dan KESEDIHAN UNTUK ALAM KENIKMATAN dan KEBAHAGIAAN UMUR MANUSIA adalah MUSIM TANAM DIDUNIA Untuk MEMETIK HASILNYA kelak DI AKHIRAT Manusia TERUS BERGERAK PERGI Melewati hari demi hari YANG TIDAK AKAN KEMBALI Sementara WAKTU dengan KONSISTEN MENGGULUNG USIANYA dari BELAKANG SATU HARI BARLALU bagi manusia Berarti SATU HARI BERKURANG USIANYA KEMATIAN akhirnya SEGERA TIBA Lalu LIANG KUBUR YANG SEMPIT MENYAMBUTNYA Betapa banyak orang SEHAT MATI Tanpa sebab yang BERARTI Betapa banyak ORANG yang SAKIT INGIN MATI TETAPI IA HIDUP dari HARI ke HARI Jika Anda MENANGISI BERKURANGNYA HARTA BENDA Maka TANGISILAH BERKURANGNYA USIA Anda Jika Kemaren KEJELEKAN anda perbuat TEBUSLAH dengan KEBAIKAN sekarang juga Berbuat baik JANGAN DITUNDA hingga esok harinya Siapa tahu esok tiba KITA TELAH TIADA Kita sedang BERPACU dengan USIA Jadikanlah 'AMAL" sebagai "MOTO" Jadikanlah "SIKAP MENANGGUHKAN " sebagai "MUSUH" Siang dan malam selalu BERGULIR MENGUBANKAN YANG MUDA MEMFANAKAN YANG TUA Jika malam telah tiba Itu pertanda hari telah tua Lalu datang lagi hari yang Muda NAFAS KITA TERUS BERJALAN SETIA Menuntun ke PINTU KEMATIAN Hari demi hari di GULUNG TANPA HENTI Padahal itulah TAHAP yang kita MILIKI Tidak ada yang LEBIH MEYAKINKAN Selain DATANGNYA KEMATIAN Maka jika KEBURUKAN YANG MENGUASAI dan Dibiarkan merasuk kedalam diri Alangkah buruk tenggelam dalam KELENAAN Diusia sebelum Tumbuh Uban Lalu bagaimana dengan SITUA yang LUPA DIRI Padahal LIANG LAHAT telah LAMA MENANTI ? UMURMU yang TERSISA itu Tak TERNILAI HARGANYA bagimu Sebab ESOK HARI Belum tentu menjadi BAGIAN dari USIAMU HAMPARAN dunia hanyalah jalan NYATA Yang MENGANTARKAN kesurga atau NERAKA Malam adalah kedai milik manusia Sedangkan siang, Pasar bagi mereka untuk mengadu Untung Karena LENA Kami GEMBIRA dengan hari yang kami TEMPUH Meski kami terus MENDEKATI AJAL Yang SEBENARNYA TIDAK JAUH "KEDUA KAKI SEORANG HAMBA TIDAK AKAN MELANGKAH PADA HARI KIAMAT SEHINGGA IA DITANYA TERLEBIH DAHULU TENTANG 4 PERKARA : TENTANG UMURNYA , UNTUK APA IA HABISKAN. TENTANG MASA MUDANYA, UNTUK APA IA LEWATKAN. TENTANG HARTANYA, DARIMANA IA DAPATKAN DAN UNTUK APA IA BELANJAKAN. DAN TENTANG ILMUNYA UNTUK APA IA GUNAKAN" APAKAH KAMU MENGIRA BAHWA SESUNGGUHNYA KAMI MENJADIKAN KAMU SIA-SIA DAN KAMU TIDAK DIKEMBALIKAN KEPADA KAMI LAGI ? (Qs: Almukminun : 115)
Angan-angan membuka pintu penangguhan Dan membuang waktu dalam kemalasan Padahal WAKTU adalah HARTA YANG PALING BERHARGA Dan paling LAYAK UNTUK DIJAGA Akan tetapi yang terjadi sekarang ini WAKTU paling mudah disia- siakan (Saduran bebas dari "Sentuhan Kalbu"; karya Ir. Permadi Alibasyah) *BC*JS

INDAHNYA MALAM PERTAMA


ஜ۩۞۩ஜ INDAHNYA MALAM PERTAMA ஜ۩۞۩ஜ

Islam dan Malam Pertama Malam Pertama merupakan salah satu rangkaian ritual pernikahan yang mendapat perhatian dalam Islam. Nabi kita yang mulia mengajarkan apa yang seharusnya dilakukan pasangan pengantin pada malam pertamanya agar semua aktifitas bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Di antara tuntunan beliau SAW adalah: 1. Shalat Dua Raka'at Ketika Masuk Menemui Istri. Setelah acara walimah/resepsi selesai dan suasana sudah tenang, suami akan masuk ke kamar pengantin untuk menemui istrinya. Pada saat itu disunnahkan bagi kedua mempelai melaksanakan shalat dua raka'at. 2. Membaca Do'a bagi Mempelai Laki-laki. Setelah selesai melaksanakan shalat, disunnahkan bagi mempelai laki-laki untuk membaca do'a sebagaimana sabda Rasulullah SAW : "Jika salah seorang kamu menikahi perempuan, maka ia hendaklah membaca do'a : 'Allahumma inni as aluka khairaha wa khaira ma jabaltaha alaihi wa a'udzubika min syarriha wa min syarri ma jabaltaha alaihi'. Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan yang telah Engkau adakan untuknya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan dari keburukan yang Engkau adakan untuknya. (HR Abu Dawud) 3. Mencairkan suasana dengan saling berdialog. Jika setelah itu suasana masih kaku, biasanya bagi istri, sebaiknya suami tidak tergesa-gesa dengan langsung melakukan jima'. Simaklah kisah malam pertama Syaikh Asy-Sya'bi, seorang tabi'in terkenal yang menikahi seorang perempuan dari Bani Tamim bernama Zainab binti Hudhair. Syaikh Asy-Sya'bi menuturkan sebagaimana disebutkan oleh Ibnul Jauzi dalam kitabnya Ahkamun Nisaa': "Setelah selesai walimah dan suasana kembali tenang, aku masuk menemuinya dan berkata, 'Sesungguhnya termasuk sunnah mengerjakan shalat dua raka'at. Lalu aku berdiri melakukannya dan memohon kepada Allah agar melimpahkan kebaikan di malam ini. Ketika aku berpaling ke kanan mengucapkan salam, aku melihatnya ikut shalat di belakangku. Kemudian ketika berpaling ke kiri, aku sudah melihatnya sudah berada di tempat tidurnya. Akupun mengulurkan tanganku, tetapi ia berkata, 'Sabarlah, sesungguhnya aku adalah perempuan yang asing bagimu. Demi Allah, kini aku sedang meniti jalan yang paling berat yang sebelumnya belum pernah ku alami. Engkau adalah laki-laki asing, aku belum mengenal perangaimu, maka ceritakanlah hal-hal yang engkau sukai untuk aku kerjakan dan hal-hal yang engkau benci untuk aku hindari. Akupun menjawab, 'Aku suka ini dan ini, aku benci ini dan itu,... sementara ia mendengarkanku dengan penuh perhatian. Akhirnya malam yang paling indah itupun aku raih." 4. Melakukan Jima' Dalam melakukan jima' pertama ini hendaknya suami tidak tergesa-gesa. Keduanya hendaknya memperlakukan pasangannya dengan lemah lembut. Interaksi yang lemah lembut dan penuh kasih saying akan memudahkan mereka melakukan jima' pertama ini. Sebaiknya keduanya mempelajari terlebih dahulu adab-adab dan tata cara jima' yang diajarkan Rasulullah SAW. Sudah banyak buku karya ulama yang membahas tema ini, diantaranya Imam Al- Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin. Dalam salah satu pembahasannya beliau menulis tentang adab-adab jima' sebagai berikut: a. Membaca Basmallah dan berdo'a sebelum melakukan jima'. "Dari Abdullah bin Abbas ra, Rasulullah SAW bersabda: "Jika salah seorang kamu ingin berjima' dengan istrinya, hendaklah ia membaca: 'Bismillah, Allahumma jannibnaa asy-syaithana wa jannibi asy-syaithana ma rozaqtanaa' (Dengan nama Allah, Yaa Allah jauhkanlah syetan dari kami dan jauhkanlah syetan dari apa yang Engkau rizqikan kepada kami). Maka seandainya ditakdirkan dari hubungan itu seorang anak, anak itu tidak akan diganggu syetan selama-lamanya." (HR Bukhari dan Muslim) b. Melakukan pemanasan (pengantar) jima'. Pengantar jima' dimaksudkan agar suami tidak mendatangi istrinya dalam kondisi istri tidak siap. Pada hakikatnya perempuan menginginkan dari laki-laki seperti laki-laki menginginkannya dari perempuan, hanya saja kesiapan perempuan untuk melakukan jima' tidak muncul setiap saat sebagaimana laki- laki. Beberapa pengantar jima' misalnya: saling mencumbu dengan melakukan hubungan ringan sebelum jima' dengan berciuman, berpelukan dan perbuatan yang lain yang kesemuanya dimaksudkan untuk memberi rangsangan dan membangkitkan gairah untuk melakukan jima'. Dengan melakukan pengantar jima' ini diharapkan keduanya dalam kondisi benar-benar siap untuk berjima' sehingga keduanya dapat meraih kepuasan. c. Melakukan jima' tanpa tergesa-gesa. Lakukanlah jima' dengan kelembutan dan penuh kasih sayang. Jika dalam melakukan jima' pertama ini ternyata masih terdapat kesulitan, jangan tergesa-gesa untuk menyelesaikannya pada saat itu juga. Bersabarlah, mungkin akan mudah setelah berlangsung beberapa hari. Dan apabila suami mencapai kepuasan lebih dulu, hendaknya tidak tergesa- gesa beranjak dari istrinya, tunggulah sampai istri dapat meraih kepuasan. Dengan memperhatikan tuntunan Rasulullah SAW tersebut malam pertama disamping akan menjadi kenangan indah bagi kedua pihak, sekaligus juga bernilai ibadah disisi Allah SWT. Semoga Bermanfaat tuk Pengantin Baru ^_^ AMIN.. Salam Ukhuwah

HATI HATI MEMBICARAKAN TENTANG AGAMA TANPA ILMU


Ibnul Qayyim mengatakan, “ Allah subhanahu wa ta’ala telah mengharamkan berbicara tentang-Nya tanpa dasar ilmu baik dalam fatwa dan memberi keputusan. Allah menjadikan perbuatan ini sebagai keharaman paling besar bahkan Dia menjadikannya sebagai tingkatan dosa paling tinggi. ” Allah Ta’ala berfirman, ْﻞُﻗ ﺎَﻤَّﻧﺇ َﻡَّﺮَﺣ َﻲِّﺑَﺭ َﺶِﺣﺍَﻮَﻔْﻟﺍ ﺎَﻣ َﺮَﻬَﻇ ﺎَﻬْﻨِﻣ ﺎَﻣَﻭ َﻦَﻄَﺑ َﻢْﺛِﺈْﻟﺍَﻭ َﻲْﻐَﺒْﻟﺍَﻭ ِﺮْﻴَﻐِﺑ ِّﻖَﺤْﻟﺍ ْﻥَﺃَﻭ ﺍﻮُﻛِﺮْﺸُﺗ ِﻪَّﻠﻟﺎِﺑ ﺎَﻣ ْﻢَﻟ ْﻝِّﺰَﻨُﻳ ِﻪِﺑ ﺎًﻧﺎَﻄْﻠُﺳ ْﻥَﺃَﻭ ﺍﻮُﻟﻮُﻘَﺗ ﻰَﻠَﻋ ِﻪَّﻠﻟﺍ ﺎَﻣ ﺎَﻟ َﻥﻮُﻤَﻠْﻌَﺗ “ Katakanlah: "Rabbku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak atau pun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujah untuk itu dan (mengharamkan) mengada- adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui". ” (QS. Al A’rof: 33) ” Ibnul Qayyim -rahimahullah- ketika menjelaskan ayat di atas mengatakan, “Allah mengurutkan keharaman menjadi empat tingkatan. Allah memulai dengan menyebutkan tingkatan dosa yang lebih ringan yaitu al fawaahisy (perbuatan keji). Kemudian Allah menyebutkan keharaman yang lebih dari itu, yaitu melanggar hak manusia tanpa jalan yang benar. Kemudian Allah beralih lagi menyebutkan dosa yang lebih besar lagi yaitu berbuat syirik kepada Allah. Lalu terakhir Allah menyebutkan dosa yang lebih besar dari itu semua yaitu berbicara tentang Allah tanpa ilmu. Larangan berbicara tentang Allah tanpa ilmu ini mencakup berbicara tentang nama dan shifat Allah, perbuatan-Nya, agama dan syari ’at-Nya.” Mengapa bisa dikatakan demikian? Karena berbicara tentang Allah dan agama-Nya tanpa dasar ilmu akan membawa pada dosa-dosa yang lainnya.

BIBIT ( SUMBER ) DARI SEGALA SESUATU


Diriwayatkan bahwa Kaisar Romawi menulis surat kepada Ma'awiyah binAbi Sufyan yang dibawa oleh seorang utusan. Isi surat tersebut:"Beritahukan kepada saya tentang suatu yang tidak ada kiblatnya (pengimaman), tentang yang tidak punya ayah, tidak punya keluarga( ibu-bapak) dan orang yang dibawa-bawa oleh kuburannya. Juga tentangtiga makhluk yang tidak dicipta dalam rahim, tentang sesuatu,setengahnya dan yang tidak terbilang. Kirimlah kepadaku dalam botolsuatu bibit ( sumber dari segala sesuatu)". Ma'awiyah r.a. kemudian mengirimkan surat dan botol tersebut kepadaAbdullah Ibnu Abbas r.a., pakar dan tokoh ulama fikih agar menjawab surat itu. Ibnu Abbas r.a. menjawab sebagai berikut: "Yang tidak punya kiblat (pengimaman) adalah Ka'bah. Yang tidak punya Ayah adalah Isa as. Yang tidak punya keluarga (ayah-ibu) ialah Adam as. Yang dibwa- bawa olehkuburannya ialah Yunus as yang ditelan oleh ikan hiu. Adapaun tiga makhluk yang tidak dicipta dalam rahim, ialah domba NabiIbrahim as., unta betina Nabi Saleh as., dan ular Nabi Musa as.. Adapun 'sesuatu' itu ialah orang berakal yang menggunakan akalnya. Setengah (separo) dari sesuatu ialah orang yg tidak berakal tetapi mengikuti pendapat orang-orang yang berakal. Adapun yang tidak terbilang (apa-apa) ialah orang yang tidak berakal dan tidak maumengikuti pikiran orang- orang yang berakal. Kemudian, beliau mengisi botol sehingga penuh dengan air dan berkata, "Air adalah bibit (sumber) dari segala sesuatu." Jawaban surat Ma'awiyah dikirimkan kepada Kaisar yang menanggapinyadengan penuh kekaguman. ( Kisah Islami )
Di kutip dari seorang sahabat terbaik ku, ( V*S # by J*S* )

TINGGALKAN JEMPOLMU DISINI YAAA
http://picasion.com/gl/1OgP/
UNTUKMU SAHABATKU

Sahabat titip senyum qu yaa.. Jika suatu saat kita bertemu, ku akan mengambilnya kembali, kemudian memberikannya lg untukmu, dengan penuh ke ikhlasan...

Lewat seorang sahabat yang mulia yaitu Sa'ad bin Abi Waqash radhiyallahu anhu, beliau berkata:
Pada saat kami bersama Rasulullah shalallahu alaihi wassalam beliau bersabda: ''Apakah seseorang diantara kalian tidak mampu untuk mendapatkan 1000 kebaikan dalam sehari?'' Maka salah seorang yang duduk diantara kami bertanya: ''Bagaimana salah seorang diantara kami mendapatkan 1000 kebaikan?'' Beliau bersabda: ''Bertasbih 100 kali, niscaya ditulis baginya 1000 kebaikan atau dihapus darinya 1000 kesalahan'' - (Hadist Shahih Riwayat Muslim).