Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-’Ash, ia berkata:
“Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Allah telah mencatat seluruh takdir makhluk lima puluh ribu tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi.” [HR.Muslim 4797]
Beliau juga bersabda, “Dan ‘Arsy-Nya berada di atas air.” [HR.Muslim 4797]
Mereka berkata, “Takdir ini adalah catatan-Nya dengan al-Qalam (pena) seluruh takdir.”
Hadits ini menunjukkan bahwa penetapan takdir itu ada setelah penciptaan al ‘Arsy. Maka tetaplah bahwa penciptaan al-’Arsy itu lebih dahulu dibanding penciptaan al Qalam yang dengannya segala takdir ditulis. Demikian pendapat yang dianut oleh mayoritas ulama.
Adapun hadits al-Qalam dibawa kepada makna bahwa ia adalah makhluk yang pertama yang ada di alam ini. Wallahu Subhanahu wa Ta’ala A’lam.
Berikut syair ‘Abdullah bin Rawahah radhiyallahu ‘anhu (mengenai al-’Arsy):
“Aku bersaksi bahwa janji Allah adalah haq.
Bahwa neraka itu hunian orang-orang kafir.
Bahwa al-’Arsy itu berputar di atas air.
Dan di atas al-’Arsy Rabb semesta alam.
Dia diusung oleh para malaikat yang mulia.
Para malaikat Ilah yang memakai tanda.”
PENCIPTAAN LANGIT & BUMI
“Sesungguhnya Rabb kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy….” (QS. Al-A’raf: 54)
Para ahli tafsir berbeda pendapat tentang kadar (lamanya) enam masa yang ada pada ayat di atas dalam dua pendapat: Mayoritas mereka berpendapat bahwa enam masa itu kadamya sama dengan hari-hari yang kita jalani ini. Sedangkan Ibnu ‘Abbas dan lainnya berpendapat bahwa masing-masing dari masa (hari) tersebut sebanding dengan seribu tahun hitungan kita.
Sumber: Mukhtasar Bidayah wan Nihayah – Ibnu Katsir, Diringkas oleh Syaikh Ahmad Khani, Penerbit Pustaka as Sunnah
Artikel: www.KisahIslam.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar