Penciptaan Seluruh Lapisan Langit Dengan Segala Tanda-Tanda Yang Ada Padanya
Allah menciptakan bumi terlebih dahulu sebelum menciptakan langit, sebagaimana firman-Nya:
“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan
Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia
Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Baqarah: 29)
Imam al-Bukhari berkata (didalam kitab Shahihnya) tentang awal
penciptaan makhluk, “Qatadah berkata mengenai firman Allah Ta’ala:
‘Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang….”‘ (QS. Al-Mulk: 5)
Allah menciptakan bintang-bintang tersebut untuk tiga hal: sebagai
penghias langit, sebagai alat pelempar syetan, dan sebagai tanda untuk
mengetahui arah.”‘
Barangsiapa yang membebankan dirinya
menafsirkan selain dari yang tiga ini, yaitu berupa pengetahuan tentang
hukum-hukum tertentu berdasarkan pada gerakan-gerakan yang ditunjukkan
oleh bintang, menghubung-hubungkan satu peristiwa dengan perjalanannya,
dan bahwa hal itu menunjukkan atas peristiwa-peristiwa bumi, maka ia
salah. Kesalahan itu disebabkan perbincangan mereka mengenai ini umumnya
penuh dengan dugaan dan prakiraan-prakiraan dusta serta klaim-klaim
batil. Bintang-bintang yang ada semuanya berada di langit yang dekat.
Tidak ada masalah jika satu langit berada di atas langit yang lain,
lalu langit yang dekat diistimewakan dari lapisan langit yang lain
dengan hiasan bintang-bintang. Wallahu a’lam.
Alangkah indahnya
bait syair milik Zaid bin ‘Amr bin Nufail yang dipaparkan oleh al-Imam
Muhammad bin Ishaq di awal kitab sirah, yang menceritakan tentang
penciptaan langit, bumi, matahari, bulan, dan lainnya.
Ibnu Hisyam berpendapat bahwa bait-bait syair tersebut adalah milik Umayyah bin Abi ash-Shalt. Berikut syairnya:
“Kepada Allah aku persembahkan segenap pujian dan sanjunganku serta ucapan yang teguh dada henti sepanjang masa.
Aku memohon rahmat-Mu, ya Allah. Sesungguhnya Jin adalah tumpuan
harapan mereka, sedang Engkau adalah Tuhanku dan tumpuan harapanku.
Berkat karunia dan rahmat-Mu,
Engkau mengutus seorang rasul yang berseru kepada Musa.
Lalu Engkau berkata kepadanya: ‘Pergilah bersama Harun, serulah Fir’aun kepada Allah, yang ia telah melampaui batas.
Katakan kepadanya: ‘Apakah engkau yang meratakan (bumi) ini
Tanpa pasak hingga kokoh seperti kini?’
Katakan kepadanya: ‘Apakah engkau yang meninggikan (langit) ini tanpa tiang? Betapa hebatnya engkau sebagai pencipta!’
Katakan kepadanya: ‘Apakah egkau yang meratakan tengahnya (langit), sehingga ia bersinar menjadi petunjuk ketika malam tiba.’
Katakan kepadanya: ‘Siapakah yang menerbitkan matahari di pagi hari sehingga bumi yang disentuh memancarkan kemegahannya.’
Katakan kepadanya: ‘Siapakah yang menumbuhkan biji-bijian didalam
tanah, lalu darinya (biji-bijian) menjadi tunas yang tumbuh di permukaan
bumi, lantas darinya keluar bebijian di pucuk-pucuknya.’
Pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi siapa yang menyadari.
Engkau dengan segala karunia-Mu telah menyelamatkan Yunus yang tinggal di dalam perut ikan beberapa malam.
Wahai Tuhanku, karuniakanlah satu pemberian dan rahmat kepadaku serta berkatilah anak-anakku dan hartaku.”
Sumber: Mukhtasar Bidayah wan Nihayah – Ibnu Katsir, Diringkas oleh Syaikh Ahmad Khani, Penerbit Pustaka as Sunnah
Artikel: www.KisahIslam.net
INGIN KUDEKAP ENGKAU DALAM UKHUWAH
-
(Sebuah Renungan diri)
Karena ikatan kita lemah... Saat keakraban kita merapuh...
Saat salam terasa menyakitkan...
Saat kebersamaan serasa siksaan ..
Saat ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar